PP TERPADU AL-YASINI

Selasa, 29 Desember 2015

BAHAYA GOSIP..!!

DI BAWAH:
Nilai Tamsal Bulan Agustus-Oktober 2015

HATI-HATI,
MANUSIA PEMAKAN BANGKAI..!

“Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir” (QS Qaf:18).

Seyogyanya seorang mukallaf[1] berpikir sebelum berbicara danmenjaga lisannya dari pembicaraan, kecuali apabila jelas mendatangkan kebaikan. Namun, jika kebaikan yang akan muncul adalah seimbang maka lebih baik (sunnah) adalah diam dan tidak berbicara, (Al-Adzkar, 284).
Berbicara merupakan cara manusia di dalam menyampaikan keinginan atau sesuatu yang dimaksudkan, dengan pembicaraan manusia dapat berinteraksi sosial dengan mudah. Pembicaraan memiliki kandungan positif dan negatif, disebut positif jika pembicaraan berbuah maslahat (kebaikan).
Ghibah (istilah sekarang, gosip) adalah menutur aib sesama muslim, meskipun ia berada di dekatnya (Syekh Muhammad Nawawi, 68). Manusia di-warning agar selalu menjaga ucapannya, sebab terjadinya banyak persoalan dikarenakan tidak menjaganya seseorang terhadap ucapan, termasuk persoalan yang akan berlanjut hingga ke alam akherat, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW “Yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam neraka adalah dua lubang, mulut dan kemaluan" (HR Tirmidzi 2004, Ahmad (291,292).Manusia dapat dipastikan akan selamat jika ia benar-benar mampu menjaga lisannya dari perkataan-perkataan negatif, termasuk dari menggunjing atau menggosip, sebab dosa akibat menggunjing tidak akan diampuni, hingga orang yang digunjing memaafkan atau merelakan.
Keberadaan manusia yang memiliki nafsu atau syahwat menjadikannya lebih bebas berekspresi, yang terkadang kebablasan tanpa penyaringan dan pertimbangan secara ilmiah. Dewasa ini, seiring dengan menjamurnya kecanggihan teknologi, aktifitas lisan (ghibah atau gosip) menjadi ajang utama yang mengisi menu spesial keseharian media elektronik, terlebih jika obyek pembicaraannya seputar selebritis yang dijadikan idola para generasi muda. 


Keharaman Ghibah
Islam menginginkan agar umat manusia memperoleh kebahagiaan dan terhindar dari bahaya atau sesuatu yang membuatnya resah, hal ini terlihat dari adanya kelima hukum syar’i. Setiap sesuatu yang dilarang dalam islam mengandung mudlarrat, baik bagi pelaku maupun bagi orang lain, termasuk ghibah, sebagaimana firman Allah SWT QS Al-Hujurat: 12,
Hai orang orang yang beriman jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencaricari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudahmati?. Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah Maha penerima taubat lagi Maha penyayang".
Imam Nawawi berkata, sebagaimana diharamkan bagi pelaku ghibah, diharamkan pula bagi orang yang mendengarkan dan menyetujuinya sebagaimana sabda nabi, “Barang siapa membantu kemaksiatan, maka dia bersekutu dalam dosanya”.Kewajiban bagi siapa pun yang mulai mendengar perilaku ghibah,yaitu melarang atau menghentikan, jikamemang tidak kuatir terjadi bahaya yang jelas. Jika dia takut kepada pelaku, maka wajib baginya mengingkari dalam hati dan meninggalkan tempat ghibah tersebut jika memungkinkan.
Ghibah merupakan perbuatan dosa yang lebih berat dibanding zinasertaharus dihindari karena dapat mendatangkan bahaya, baik di dunia maupun kelak di akherat. Pelaku ghibah akan tetap berdosa selama orang yang dighibah tidak memaafkannya. Allah SWT pernah memberi wahyu kepada Nabi Musa a.s, “Barang siapa meninggal dunia sedangkan ia telah bertaubat dari ghibah, maka ia akan menjadi orang terakhir yang masuk surga, sedangkan orang yang meninggal dalam keberadaan menetapi  (tidak berhenti dari) ghibah, maka ia akan menjadi orang pertama yang masuk neraka” (Mukasyafatul Qulub, 255).
Tidak termasuk ghibah yaitu dua hal, (1) mengucapkan kejelekan seseorang karena kecerobohannya (2) menunjukkan seseorang terhadap kebaikan (Hafidz Hasan Al-Mas’udi, 44.

Bertaubat dari ghibah
Ghibah tergolong perbuatan zalim terhadap harga diri, zalim terhadap harga diri lebih kejam dibanding zalim terhadap harta benda. Sayyid ‘Ali al-Khawwash menuturkan bahwa cara bertaubat dari ghibah bisa dilakukan dengan, Pertama meminta maaf secara langsung kepada orang yang di-ghibah, jika yang bersangkutan mengetahui bahwa dirinya pernah dighibah oleh pelaku yang hendak bertaubat. Namun jika yang digosip tidak mengetahui serta ia kuatir marah dan lebih tersakiti apabila menceritakan yang sebenarnya (sebagaimana pendapat Imam Ibnu Katsir), maka solusinya adalah memperbanyak memohon ampun (beristighfar) untuk orang yang telah di-ghibah, minta halalnya atau minta maaf, disamping itu bicarakan kebaikan-kebaikannya di tempat-tempat ia telah mengghibah, sebab kebaikan bisa menghapus kejelekan. Syekh Abi al-Mawahib Asy-Syadzili pernah mengatakan, “Diantara sesuatu yang dapat menghentikan naiknya derajat atau pangkat seseorang adalah terjadinya ghibah terhadap seorang muslim”, jika hal itu sudah terlanjur terjadi maka solusinya adalah bacalah QS Al-Fatihah dan Al-Mu’awwidzatain dan persembahkanlah pahalanya untuk orang-orang yang telah engkau ghibah, (al-Minahus Saniyah, 14).
Al-Ghazali menuturkan, Orang yang tidak segera bertaubat dan menunda-nunda, berarti ia berada di antara dua kekhawatiran yang dahsyat, Pertama berada dalam kegelapan hati karena telah melakukan maksiat-maksiat dan Kedua terlebih dulu mengalami sakit atau mati sebelum bertaubat (Tanwirul Qulub, 422).

Menghindar dari perilaku ghibah
Perbuatan dosa harus dihindari karena terdapat bahaya yang akan menimpa jika diterjang atau dilakukan, sebaliknya berbuat kebajikan senantiasa kita lakukan karena hal itu dapat mendatangkan manfaat dan kebahagiaan. Terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan agar kita terhindar dari perilaku ghibah, antara lain:
     1.       Yakinlah setiap amal perbuatan ada pertanggungjawabannya di hadapan Allah.
     2.       Yakinlah setiap kata yang terucap, senantiasa tercatat oleh Malaikat Raqib dan ‘Atid.
     3.       Menjadi muslim yang baik, sebagaimana hadis dari Abi Musa Al-Asy’ari “Muslim yang             baik adalah orang yang (orang lain) selamat dari lisan dan tangannya”.
     4.       Yakinlah jika kita melakukan keburukan, sejatinya keburukan itu kita lakukan kepada diri    kita sendiri, demikian juga kebaikan مَنْ عَمِلَ صَالِحاً فَلِنَفْسِهِ وَمَنْ اَسَاءَ فَعَلَيْهاَ.
     5.       Jaga lisan agar selamat, سَلاَمَةُ اْلإنْسَانِ فِى حِفْظِ اللِّسَانِ.
     6.       Anggap orang yang dighibah lebih mulia dari kita.
     7.       Alihkan pembicaraan jika mendengar perbincangan yang mengarah pada ghibah,          misalnya dengan melontarkan pertanyaan, berbicara tentang sesuatu yang lebih penting,    mengajak bicara kepada salah satu teman yang terlibat dalam ghibah.
     8.       Hendaklah berdoa, اللَّهُمَّ جَنِّبْنِي مُنْكَرَاتِ اْلأخْلاَقِ وَ اْلأعْمَالِ وَاْلأهْوَاءِ وَاْلأدْوَاءِ. (Bulughul Maram, 338)
     9.       Siapa yang mempertahankan kehormatan saudaranya yang akan dicemarkan, maka Allah       akan menolak api neraka dari mukanya pada hari kiamat (HR At-Tirmidzi).
     10.   Tinggalkan tempat itu. Jika dia terpaksa harus berada di majelis yang terdapat aktifitas ghibah serta dia tidak mampu untuk mengingkari, atau dia telah mengingkari namun tidak diterima serta tidak memungkinkan baginya untuk meninggalkan majelis tersebut, maka haram baginya mendengarkan dan memperhatikan pembicaraan ghibah itu.

*) Penulis adalah Kepala Tata Usaha Madrasah Diniyah Miftahul Ulum Al-Yasini, Pasuruan



[1]Orang islam, baligh dan berakal

NILAI TAMSAL:
>> ULA PUTRA KLIK DI SINI
>> WUSTHA PUTRA KLIK DI SINI
>> ULA PUTRI KLIK DI SINI
>> WUSTHA PUTRI KLIK DI SINI
.
CARA DOWNLOAD NILAI:
1. KLIK TEKS "KLIK DI SINI".
2. LALU KLIK "UNDUH GRATIS".


.

Jumat, 22 Mei 2015

MENUJU MADRASAH PERCONTOHAN VERSI MAARIF PASURUAN

Seiring meningkatnya persaingan di lembaga pendidikan, Madrasah Diniyah Miftahul Ulum Al-Yasini (Madina), sebagaimana yang ditargetkan oleh KH A. Mujib Imron, MH (Pengasuh PPT Al-Yasini) mempersiapkan diri untuk menjadi madrasah percontohan, baik di bidang prestasi, administrasi, akhlak dan pengetahuan murid.
Amanah ini merupakan tantangan berat bagi civitas akademika Madina karena harus aktif memburu informasi sekolah unggulan serta bekerja keras mewujudkan cita-cita lembaga. Berbagai persiapan dan ide-ide kreatif pun dihimpun oleh pengurus Madrasah Diniyah Miftahul Ulum Al-Yasini. *(Sdr







NILAI TAMSAL:

>>Madin Ula Putra
>>Madin Ula Putri
>>Madin Wustha Putra
>>Madin Wustha Putri




Senin, 04 Mei 2015

Madrasah Diniyah Miftahul Ulum Al-Yasini

GALERY FOTO
MADRASAH DINIYAH MIFTAHUL ULUM AL-YASINI
1435-1436 H/2014-2015

Majelis Pengasuh; Menjelang Pemberangkatan Ibadah Umrah

 Laporan Evaluasi Kegiatan Madin oleh Ust. Nur Azmi

Pengarahan Ketua Yayasan Miftahul Ulum Al-Yasini

Acara Maulid Nabi Kelas IV

Doa Acara Maulid Nabi Muhammad SAW




Jumat, 13 Maret 2015

Taqwa kepada Allah

TAQWA (Takut kepada Allah)
Taqwa adalah mengikuti segala perintah Allah SWT serta menjauhi laranga-Nya, baik secara  tersembunyi maupun terang-terangan, maka taqwa tidak bisa dikatakan sempurna kecuali jika seseorang membersihkan diri dari semua keburukan dan menghiasinya dengan kebaikan-kebaikan.

Taqwa merupakan suatu jalan seseorang yang menempuhnya akan memperoleh petunjuk dan tali yang kuat, bagi siapa saja yang memegangnya akan selamat. Sebab-sebab Taqwa sangat banyak; diantaranya : manusia memperhatikan bahwa dia hamba yang hina Dan Tuhannya Maha Kuat dan Perkasa tentu tidak layak bagi hina mendurhakai Yang maha Perkasa karena ubun-ubunnya dalam kekuaasanNya (Nasiyah : Ubun-ubun, pada dasarnya di pakai untuk bagian depan kepala atau rambut depan dan yang dimaksud di sini sosok sempurna) penyebab ketaqwaan selanjutnya mengingat mati, seseorang yang menyadari bahwa dia akan mati tiada di hadapannya selain Surga dan Neraka niscaya tergeraklah dirinya melakukan amal-amal baik semampunya, diantara perbuatan baik adalah menolong sesama Muslim,memandang mereka dengan pandangan lemah lembut, dan kasih sayang  lebih-lebih lagi bila mereka lebih duluan berbuat baik.
            Buah  Taqwa antara lain memperoleh kebahagiaan di dua Negeri.
Adapun di Dunia terangkat derajat, harum nama dan sebutan dan memperoleh kasih sayang  dari manusia, karena orang Taqwa dibesarkan oleh orang-orang kecil dan disegani orang-orang besar, orang berakal melihat orang taqwa lebih cocok dengan kebaikan dan berbuat baik.
            Dan  di Akhirat orang Taqwa, selamat dari Neraka, kemenangan, dengan masuk surga, mencukupilah kemuliaan atas orang bertaqwa sesuai Firman Allah:
اِنَّ اللهَ مَعَ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا وَالَّذِيْنَ هُمْ مُحْسِنُوْنَ
Sesungguhnya Allah berserta orang-orang bertaqwa dan berbuat baik”.

DOWNLOAD NILAI TAMSAL
BULAN FEBRUARI 2015:
Nilai Tamsal Madin Ula Putra Klik Disini
Nilai Tamsal Madin Ula Putri Klik Disini
Nilai Tamsal Madin Wustha Putra Klik Disini
Nilai Tamsal Madin Wustha Putri Klik Disini


Selasa, 10 Februari 2015

Terjemah Kitab Taysirul Khollaq

Di bawah,
Nilai Tamrin Massal Bulan Januari

PERSAHABATAN (PERSATUAN)

            Persahabatan yaitu beramah-tamah dengan manusia dan gembira saat bertemu mereka. Sebab-sebab timbulnya Persahabat ada Lima:
   1)      Agama karena sempurna iman menyebabkan kasih sayang
  2)     Keturunan(nasab) karena manusia cendrung pada kerabatnya,mencintai dan menahan disakiti mereka seperti Sabda Nabi SAW:
ان الرحم اذا تماست تعاطفتغ
Sesungguhnya kasih apabila saling bersentuhan akan menimbulkan simpatik”.

   3)      Perkawinan karena manusia bila mencintai istrinya akan mencintai semua yang berhubungan dengn istrinya (begitu juga istri)
Berkata Khalid Bin Zaid bin Mu’awwiyyah
“Makluk Allah yang paling kubenci adalah keluarga Zubair hingga kunikahi salah satu diantara saudara mereka maka jadilah orang yang paling kucintai mereka.

    4)      Kebaikan
Kebaikan: berbuat baik kepada manusia
Berujar seorang Penyair:
احسن الى الناس تستبد قلو بهم فطا لمااستعبدالانسن احسان
Berbuatklah kebaikan terhadap manusia niscaya tunduklah hati mereka
Maka senatiasa kebaikan menundukan manusia

    5)      Persaudaraan
Persaudaraan adalah seperti Rasullullah mempersaudarakan antara Muhajirin dan Ansar agar eratlah hubungan dan bertambahlah persaudaraan (persahabatan) mereka.
Adapun kelebihan persahabatan adalah memberi faedah dan mengambil faedah(take and give), tolong menolong dalam kebaikan dan taqwa,dengan demikian tepatlah kondisi dan seimbanglah urusan, sebagaimana firman Allah:
واعتصموا بحبل الله جميعاولاتفرقوا
Berpeganglah kamu sekalian dengan tali Allah dan janganlah berpecah belah!



Sumber gambar: kisahkisah.com dan abujibriel.com



DOWNLOAD NILAI TAMSAL:
Nilai Madin Ula Putra Klik Disini
Nilai Madin Wustha Putra Klik Disini
Nilai Madin Ula & Wustha Putri Klik Disini




Senin, 08 Desember 2014

Download Nilai Ujian & Program Percepatan Baca Kitab

Madin Al-Yasini
Garap Percepatan Baca Kitab Kuning

Sejak awal September 2014 setiap hari Senin pada jam sekolah (14.00 s.d 16.00 WIB), Madin Al-Yasini (MADINA, Madrasah Diniyah Miftahul Ulum Al-Yasini) menggarap program percepatan baca kitab kuning, dikhususkan bagi murid kelas 3-4 tingkat Ula dan kelas 4 tingkat Wustha. Dari pelaksanaannya, terdapat total 17 rombel murid MADINA (bagian putra) yang mengikuti program ini dengan jumlah peserta 282.
Dalam pelaksanaannya, peserta didampingi oleh wali kelas membaca kitab Riyadhul Badi’ah kelas 3 Ula, Sullamut-Taufiq kelas 4 Ula dan Fathul Qarib al-Mujib bagi kelas 3 Wustha. Mereka secara bergilir membaca kitab tersebut di depan guru atau wali kelas, dengan tahapan; (1) Peserta membacakan kitab lalu (2) mengupas kalimat yang telah dibacanya dari segi Sharaf, Nahwu, I’lal dan I’rab-nya. Kemudian guru pendamping mengoreksi dan memberi pengarahan atas bacaan peserta.
Target dilaksanakannya kegiatan ini yaitu; (1) Murid mampu membaca kitab kuning, (2) Murid memahami tata bahasa Arab dengan benar sesuai kaidah Nahwu, Sharaf, I’lal dan I’rab, (3) Murid terlatih memahami bahasa kitab kuning yang bervariasi, (4) Murid mampu menerjemah isi kitab dengan baik dan benar.




>> Download NILAI UJIAN - Madin Putra Klik Disini
>> Download NILAI UJIAN - Madin Putri Klik Disini


Selasa, 28 Oktober 2014

Tingkatkan Kualitas

Nilai Tamsal Bulan September-Oktober 2014
Lakukan Pembenahan untuk meningkatkan
Kualitas Pelayanan

Segenap pengurus Madrasah Diniyah Miftahul Ulum Al-Yasini, Areng-areng Wonorejo Pasuruan, berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap peserta didiknya. Disamping menjadi tuntutan dan tanggung jawab bersama, tugas merupakan amanah yang telah dipercayakan oleh Majelis Pengasuh Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini kepada segenap civitas akademika Madrasah Diniyah Miftahul Ulum Al-Yasini.
Seiring dengan berjalannya PBM (proses belajar mengajar), berbagai program kegiatan pun telah dilaksanakan, termasuk evaluasi-evaluasi dari program tersebut. Pelaksanaan pendidikan di Madrasah Diniyah Miftahul Ulum Al-Yasini (berdasarkan pemikiran Ibnu Taimiyah) mencakup tiga hal; Filsafat Pendidikan, Tujuan Pendidikan dan Metode Pengajaran.

Falsafah pendidikan merupakan ilmu manfaat yang mengantarkan murid memiliki dasar kehidupan yang cerdas dan unggul, juga menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat agar terjadi balancing antara peningkatan kualitas komunikasi dengan sesama juga dengan Sang pencipta (Hablun minAllah dan Hablun minan-Nas).

Tujuan Pendidikan Islam merupakan target pencapaian yang meliputi tiga hal; Tujuan individual, tujuan sosial dan tujuan dakwah islamiyah. Oleh karenanya pendidikan di Madrasah Diniyah Miftahul Ulum Al-Yasini diarahkan pada terbentuknya pribadi yang baik.

Metode Pengajaran di Madin Al-Yasini meliputi, metode ilmiyah dan metode iradiyah yang mana kedua metode ini merupakan dua hal yang sangat berkaitan.  Metode ilmiyah akan mengarahkan peserta didik (murid) untuk selalu meningkatkan pengetahuannya. Sedangkan metode iradiyah akan mengarahkan mereka untuk menerapkan apa yang mereka peroleh dari hasil belajarnya.


Download
Nilai Tamsal Bulan September
Nilai Tamsal Madin Ula (Putra) Klik Disini
Nilai Tamsal Madin Ula (Putri) Klik Disini
Nilai Tamsal Madin Wustha (Putra) Klik Disini
Nilai Tamsal Madin Wustha (Putri) Klik Disini

Download
Nilai Tamsal Bulan Oktober 2014
Nilai Tamsal Madin Ula (Putra) Klik Disini
Nilai Tamsal Madin Ula (Putri) Klik Disini
Nilai Tamsal Madin Wustha (Putra) Klik Disini
Nilai Tamsal Madin Wustha (Putri) Klik Disini